Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Islami : Seekor Ular dan Bangau Yang Buta

 

Ada seseorang di Saudi datang kepada seorang Syekh dan dia berkata. Syekh, saya ini orang miskin, orang ini mengatakan, saya orang miskin. Kata Syekhnya, kau orang kaya. Dia bilang lagi, Syekh saya orang miskin. Kata Syekhnya kau orang kaya, dia ulangi 3 kali. Syekh saya orang miskin mau minta bantuan nih. Kata Syekhnya kau orang kaya, dia bilang demi Allah Syekh saya orang miskin, Kok.

Syekhnya malah bantah dia. Kata Syekhnya, demi Allah kau orang kaya, kaget dia. kok Syekh lebih tahu keadaan saya? Demi Allah kau kaya raya. Mau saya buktikan? dibilang tentu saja orang ini susah nih lagi lapar, mau makan. Katanya Syekh dia orang kaya.

Baik, sekarang berapa jari tanganmu? kata orang itu 10 mau nggak satu jarimu saya potong, saya bayar 1 juta riyal? (4,4 milyar sekarang). Nggak mau Syekh, kau punya 10 juta riyal, Matamu satu saya cungkil mau nggak? satu juta real nggak mau Syekh, 2 juta riyal, kupingmu 1 saya potong ya 1 juta riyal saya kasih? nggak mau Syekh, dua juta riyal, tangan dua, kaki, kemaluan semua nggak mau.

Kata Syekhnya kau kaya raya, tinggal keluar sana cari makan dan minum saja, cuma itu tugasmu wahai manusia, kenapa kok rewel sekali? dimanja sekali sama Allah tinggal datang keluar cari makan dan dapat atau nggak ada pun pekerjaan, lihat disekelilingmu masih bisa banyak hutan luas, bisa nyari buah-buahan.

Saya, Subhanallah lewat 1 hari dari Jakarta ke Surabaya. Saya lewat darat kebetulan biasanya orang lewat Pantura bawa mobil, saya lewat Bojonegoro waktu itu lewat pedalaman pedalaman masuk ke rumah-rumah. saya ke rumah-rumah masyarakat Subhanallah dari kayu di depan rumahnya cocok tanam tomat sama cabe, sama sayur-sayur, hidup sama istri sama anaknya. Enggak ada sesuatu yang rumit.

Kisah islami : seekor ular dan bangau buta


Seekor Ular dan Bangau Buta yang Mencari Makan

 Imam Ibnu qayyim rahimahullah pernah lewat teman-teman sekalian di semak belukar dan melihat, ada lewat ular, ular ini matanya buta. Jadi, kelihatan dari kelopak mata terbuka matanya putih semua, ini kok ular ini buta.

Ibnu Qayyim bilang, saya mau lihat bagaimana Allah kasih rezeki ular ini. Ular ini jalan, di semak belukar, Ibnu Qayyim lihat di sampingnya melihat pelan-pelan dia mau ikutin ular ini, rupaya pas ada batang pohon besar merasa ada pohonnya naik ke atas, naik ke atas, jalan, buta matanya sampai ke atas saya angkat kepala saya ke atas. Ada batang dan dahan pohon, di situ ada 1 burung kecil lagi bersihin sayapnya dan burung ini tidak tahu kalau ular, ular tidak ada burung di situ. 

Tiba-tiba ular sudah mendekat dia cium bau ini langsung dimakan burung itu, kata Ibnu Qayyim, Subhanallah yang telah memberikan makan ular yang buta, ini luar biasa. Salah seorang ulama salaf yang lain juga pernah keluar dari kebun kurma nya, capek dan letih sekali luar biasa, dia keluar dari kebunnya dia pergi ke sungai dekat kebunnya lalu bilang, 

Ya Allah... berikanlah aku balasan yang setimpal. Capek sekali Dia mau hasil kebunnya panennya bagus, lalu Allah perlihatkan dia bagaimana Allah memberikan rezeki dan tidak usah khawatir dengan itu. Tugas kita cuman milih, ikhtiar, milih makanan, kunyah, titik, tidak lebih dari itu. Milih kerjaan, bekerja, selebihnya haknya Allah, tinggal masalah halal haramnya saja. 

Lewat di depan mata dia di sungai itu ada batang pohon di atasnya ada burung bangau burung bangau yang matanya buta, kakinya patah, di atas sebatang pohon yang sedang di atas air. dia bilang saya mau lihat bagaimana Allah berikan burung ini rezekinya, dari kejauhan tidak lama kemudian teman-teman sambil lihat burung bangau di atas batang pohon yang lagi berjalan, kakinya patah matanya buta. 

Burung bangau nggak tahu mau ke mana nih, jatuh ke dalam air bisa dimakan oleh buaya dia, tiba-tiba dari kejauhan burung elang mengambil ikan, mencengkram ikan, begitu mau terbang dengan hikmah Ilahi lepas. Ikan itu pas depannya burung bangau di atas batang pohon itu dan burung elang tidak ambil lagi kembali.

Burung bangau tinggal cium bau ikan, turunkan kepalanya, makan, selesai. Ini asas keyakinan, semua apapun yang kita lihat atau tidak lihat itu diciptakan oleh Allah Sang Pencipta. Kekuatan kita disitu Aqidahnya disitu, tidak usah bergantung, tidak usah takut, tidak usah apa-apa, kecuali kepada Allah. قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ nanti terakhirnya hidupku matiku semuanya punya Allah, Ruh kita punya Allah, jasad kita punya Allah, semua punya Allah, ndak ada punya kita di sini. 

Anak kita lahir keluar kita nggak bisa milih laki-laki atau perempuan, keluar ya sudah begitu. Ini anakmu ya, kita lahir sebagai anak, keluar, ini ibumu ini ayahmu, nggak bisa milih, bisa milih? saya enggak mau ibu ini, enggak bisa. Pasti sudah keluar ya ini semua, kita enggak mau ikutin sistem gak bisa, nggak mau bernapas mati, harus ikut sistem yang sudah ada.

Baca Juga: Pola pikir dan tingkah laku dapat dipengaruhi oleh Referensi Kita

Jangan Khawatir !! Resky Allah Yang Atur

Dari mana semua ini? saya kalau lapar dan ciptain saya siapa? ciptain lapar siapa? yang pandu saya untuk hilangkan lapar dengan makan tuh siapa? terus yang siapin semua ini siapa? teman-teman sekalian, kadang-kadang kita ini melihat yang kecil tidak lihat hal yang besar. Maaf kalau contohnya pernah didengar, Saya ulangi untuk menguatkan saja kalau teman-teman di sini lagi undang teman mau makan di rumah kita ke pasar beli ayam.

Ayam ini Saya yakin karena kita memberikan makanan buat tamu, kita cari ayam yang terbaik ya. Ayam jago yang besar dan segalanya baik kebanyakan kita begitu sudah dapat ayam, cocok harga, pikirannya pendek cuma berpikir ayamnya ini saya apakan nanti, kari kah? digoreng kah? sebatas itu saja yang kita pikir kita nggak yang lain ya? 

Teman-teman, di ayam itu ada fakta penciptaan Allah. Coba teman-teman, kalau ada yang pelihara ayam di rumah, sebentar pulang ambil mistar penggaris misalnya, saya dari Makassar biasanya bilang mistar dulu kecil. Baiklah, coba Bapak Ibu sekalian antara bulu ayam dengan bulu, antara bulu ayam sama bulu ayam sebelahnya, itu bawa mistar lihat sentimeternya persis sama, antara bulu dengan bulu.

Sama, siapa yang menata itu? warnanya setiap tangkai itu ada warnanya bulunya teratur rapi, ada coraknya, tertata rapi ya, Siapa yang menata itu? dan siapa yang menata di miliaran ayam? semua ayam sama begitu semua, masa depan mata begini kita nggak lihat fakta penciptaan? kita belum bicara mulutnya kokok(berkokok)nya, suaranya, segala baru kita masuk ke daging yang empuk.

Karena kita cuma sembelih ayam direndam pakai air panas supaya bulunya gugur atau dicabut baru dibuang di sampah nggak lihat disitu. Teman-teman kalau lagi makan anggur masuk di toko buah-buahan beli anggur ini ada anggur merah hitam hijau. Saya mau yang hitam ah, beli aja, makan, manis, cukup, banyak manusia itu begitu saja. 

Coba berpikir teman-teman. Siapa yang menata anggur di tangkainya, tangkai itu setiap tangkai ada anggurnya. Siapa yang menata itu? siapa yang buat anggurnya? kulitnya? isinya? bijinya? citarasanya? aromanya? siapa yang buat? dan kenapa nggak pernah habis? pernah ditemukan di sini tidak ada buah sama sekali? atau tidak ada sayur sama sekali? pernah ayam habis? setiap hari disembelih, tidak pernah habis dari mana semua itu? fakta peciptaan, kata Allah dalam Alquran yang dari dikatakan, Dialah Allah yang telah memberikan kepada kalian rezeki.

Kesimpulan 

Setiap manusia pasti memiliki kekurangan, baik terlihat ataupun tidak. Setiap orang hakikatnya memiliki begitu banyak nikmat yang tak bisa dibayar dengan materi apapun. Begitu sayangnya Allah kepada kita, dengan mengatur berbagai kebutuhan. Seharusnya, kita dapat melihat nikmat yang diberikan, jangan pernah berburuk sangka kepadaNya dan setiap kekurangan pasti memiliki makna dan hikmah Dibaliknya. 

Baca Juga : Keberadaan Allah Dapat Kita Rasakan Dengan Logika

Andi Aksa Perkenalkan nama saya Andi Muh. Aksa Asri atau yang dipanggil Aksa, saya adalah seorang pelajar dari salah satu sekolah Favorit di Makassar. Di blog yang saya bangun ini kami berusaha membuat artikel yang benar-benar berkualitas dan tentunya Original.

Post a Comment for "Kisah Islami : Seekor Ular dan Bangau Yang Buta"