Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keberadaan Allah SWT Dapat Kita Rasakan Dengan Adanya

The Power Of Akidah

Seorang muslim yang mengakui dirinya beriman tentu akan melaksanakan perintah dan menjauhi apa yang Allah larang. Namun, pada faktanya tidak demikian. Seperti yang kita ketahui bahwa Allah mengharamkan pacaran, tapi kenapa masih banyak remaja yang melakukan aktivitas tersebut. Jawabanya tak jauh dari kekuatan akidah yang ia miliki.

Bukti adanya Allah

Menurut kalian, apasih yang paling penting ketika ingin membangun sebuah rumah ? Apakah temboknya, atapnya, lantainya, pintunya, kamar mandinya… yap. Kalian semua betul, namun bukan itulah yang menjadi kekuatan dari sebuah rumah. Yang menjadi kekuatan sebuah rumah adalah landasan atau pondasinya. Rumah memang tak akan indah jika tak memiliki pintu, juga tak terlihat rumah ketika tak memiliki atap. Jika pengerjaan sebuah rumah dilakukan dengan sembarangan, apalagi jika pondasi yang dibangunnya asal jadi. Jangan kaget jika hanya karena hujan deras membuat atap rumah menjadi roboh dan seakan akan rumah bergerak. Robohnya atap ini bukan sepenuhnya kesalahan pemasangan pada atap itu sendiri, bisa jadi penyebab utamanya terdapat pada pondasi rumah itu.

Begitupun juga kekuatan iman yang terdapat pada diri kita. Harus memiliki landasan yang kokoh, bukan hanya sekedar KTP apalagi keturunan. Kalau hanya itu yang menjadi landasan iman kita, yah wajar-wajar saja kalau imannya rapuh sepeti kerupuk.

Coba perhatikan orang yang semulanya bukan terlahir sebagai muslim. Rata-rata yang saya lihat, mereka lebih paham tentang islam, ketimbang kita yang dari lahir sudah memeluk agama ini. Hal ini bisa terjadi karena ia tak percaya begitu saja kepada Allah. Tapi, mereka mencari pembuktian mendalam tentang islam, sehingga  inilah yang membuatnya larut dalam keyakinan dan tumbuh menjadi pribadi muslim yang baik.

Prinsip yang wajib ditanam dihati kita adalah prinsip keyakinan bahwa Allah itu ada dan senantiasa menyaksikan apa yang kita perbuat. Bagaimana kita mau menamkan nilai keyakinan ini kalau keraguan masih selalu menghantui pikiran. Jika dalam diri kita masih selalu bermaksiat kepada Allah, tentu sudah tidak diragukan lagi bahwa ada yang salah dalam diri kita.

Menumbuhkan Kepercayaan dengan Akal

Ketika kita mengalami sebuah insiden kecelakaan akan segera ditangani dan dibawah ke rumah sakit terdekat. Seketika itu doktenya merasa bahwa orang itu harus dioperasi. Pada saat yang bersamaan, kita juga menyetujui apa yang dikatakan oleh dokter ini. Lalu setelah dia dioperasi, diberikanlah sebuah resep obat sebagai penunjang kesembuhannya. Kenapa kalian langsung yakin kepada dokter ini?? Padahal kita tidak tau obat apa yang diberikan. Nah, Inilah sebuah keyakinan, walau tidak kenal dengan orangnya, tapi sangat yakin karena dia ini seorang dokter yang pasti tau mengenai dunia kesehatan.  

Oke, mungkin kalian berfikir. Dokterkan bisa kita indra, sedangkan Allah tidak jelas keberadaanya. Jangankan keberadaanya, tampaknya saja kita tidak tau. Yah, sangat benar bahwa Allah adalah dzat yang tidak kelihatan, tidak bisa kita rabah atau dengar.

Namun, bukan berarti jika Allah tidak nampak. Itu membuktikanya tidak ada. Tidak selamanya kawan, ketika kita ingin mengetahui dan mempercayai sesuatu, harus tau bentuk dan keberadaanya. Karena begitu banyak fakta yang dapat menunjukan hal tersebut.

Walau Allah adalah dzat yang tidak kita lihat, bukan berarti Allah itu nggak ada kan ??

Virus Corona (Covid-19) adalah sebuah virus yang tidak kita liat dengan panca indra karena ukurannya sangat kecil. Bagaimana virus yang tidak kita liat ini dapat membuat dunia gempar dengannya, hingga membuat kebiasaan yang senantiasa kita lakukan dulu menjadi terhambat karena keberadaanya. Orang yang dulunya bekerja siang malam, sekarang menjadi pengangguran. Virus ini pun menghambat berbagai hal sampai menghancurkan prekonomian banyak negara.

Yang katanya negara adidaya, tak ada yang dapat menandinginya. Buktinya, sekarang tak ada apa-apanya untuk menghadapi virus kecil ini. Nggak usah dulu corona deh, cukup ketika kita merasakan badan panas, lemas, pusing, batuk. Bukti itu yang dapat menyimpulkan kalau kita kena penyakit, baik itu berupa demam, flu, panas dalam yang disebabkan oleh bakteri atau virus.

Bukankah kita disekolah selalu belajar teori yang dikemukakan oleh Isaac Newton, bahwa ketika benda jatuh kebawah itu dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Apakah gaya gravitasi yang selalu kita pelajari ini dapat kita liat ? Tidak kan. Tapi, kita pasti mempercayai bahwa gaya gravitasi itu ada. 

Untuk mengetahui kebenaran dan keberadaan sesuatu, tentu kita tak harus mengindra ataupun meraba keberadaanya. 

Jika ada yang membuat teori bahwa tuhan itu nggak ada atau sampai menyebut bahwa tuhan itu hanya khayalan semata. Itu sangat mudah terbantahkan menggunakan logika, jika tuhan itu khayalan, lantas apa yang menjadi pembeda dengan tokoh-tokoh kartun dan jika tidak ada tuhan, lantas siapa yang menciptakan tata surya sedemikian rupa. Nggak mungkin planet tersusun dan tertata begitu rapih tanpa ada yang mengaturnya, apalagi memakai landasan teori kalau bumi itu terbentuk dari ledakan... Haha teori yang benar-benar bikin kepala meledak kalau memikirkannya.

Simplenya begini, jika ada yang diciptakan tentu ada yang menciptakan. Masih ragu ?? Oke, kita nggak usah mengambil perumpamaan terlalu jauh, coba lihatlah badan kita sendiri. Didalam diri kita, terdiri dari berbagai macam komponen, jika salah satu komponennya rusak bisa berakibat fatal. Salah satu yang menjadi komponen terpentinya adalah jantung. Tahukah anda kalau jantung bekerja keras setiap detiknya untuk memompa darah dan mengedarkannya keseluruh tubuh, jantung yang berdenyut kisaran 60 kali dalam semenit (usia juga mempengaruhi) kalau mau dihitung perjamnya  sekitar 3600 an, belum lagi sehari bahkan setahun. Bahkan menurut beberapa penelian, jantung bisa memompa 2.200 galon perharinya dan kisaran 8.030.000 galon setiap tahunnya. Waw amazing... Ini baru jantung loh, belum lagi organ tubuh lainnya. 

Orang bisa mati dalam sekejap ketika yang namanya oksigen (CO2) tidak ada. Bagaimana mungkin, oksigen itu tak terlihat tapi pengaruhnya sangat besar terhadap keberlangsungan hidup. 

Sudah jelaskan bahwa Allah itu adalah dzat yang tak terindra tapi keberadaanya dapat dirasakan. Allah bukan tokoh khayalan semacam spiderman, antman, bathman, upin ipin, doraemon yang bisa menjelajah waktu. Naudzubillah.

Pembuktian inilah yang dapat meningkatkan ketakwaan dan pondasi kita sebagai seorang muslim. 

Jangan sampai kita sebagai seorang muslim, tidak ada bedanya sama mereka yang tak beriman kepada Allah. Tentunya dari keimanan kita ini akan ada bentuk pertanggungjawaban atas apa yang kita lakukan. Keyakinan bahwa Allah itu ada, harus menjadi landasan penuh dan menjadi sebuah kekuatan dalam keimanan kita.

Itulah sedikit bukti adanya Allah yang dapat kita rasakan menggunakan akal (logika). Semoga dengan pembahasan mengenai akidah dapat meningkatkan iman dan takwah kepada Allah. 

#30HariKonsistenNulis #day7

Baca juga:

Mengenal prilaku dan akhlak rasulullah

Andi Aksa Perkenalkan nama saya Andi Muh. Aksa Asri atau yang dipanggil Aksa, saya adalah seorang pelajar dari salah satu sekolah Favorit di Makassar. Di blog yang saya bangun ini kami berusaha membuat artikel yang benar-benar berkualitas dan tentunya Original.

Post a Comment for "Keberadaan Allah SWT Dapat Kita Rasakan Dengan Adanya"