Hijrah Yang Sebenarnya Oleh Ustadz Nuzul Dzikri
Hijrah dengan hijab
dan ini sangat kita apresiasi. Kita udah seneng. Sampai ditahap ini saja kita udah seneng banget sama mereka.
Hanya saja,
lalu dia tidak lanjutkan ke anak tangga berikutnya.
Artinya kalo kita hanya mengandalkan penampilan, kita hanya mengandalkan komunitas,
kita hanya mengandalkan slogan slogan di sosmed
tapi kita tidak melanjutkan
bagaimana menata hati
Nabi yang mengatakan anda tidak akan bisa istiqomah
anda tidak akan bisa bertahan
karna hijrah itu gak mudah.
Karna ketika kita mengklaim, memproklamirkan kita hijrah,
kita berhadapan dengan surah Al-Ankabut ayat 2 :
Apakah manusia berfikir, berasumsi mereka akan
dibiarkan begitu saja, memproklamirkan keimanan mereka,
hijrah mereka, taubat mereka, dan mereka gak diuji oleh Allah ﷻ ?
Hanya orang-orang yang menata hatinya bisa melewati itu semua.
Dan perlu kita camkan, hijrah dengan penampilan,
hijrah dengan fisik adalah tingkatan yang paling bawah dalam islam.
Itu bagus, itu positif,
tapi masih ada yang lebih tinggi.
Makanya kita tahu surat Al-Hujuraat ayat 14;
bagaimana ada sebagian orang-orang badui yang mengatakan:
"Kami beriman"
Langsung dijawab oleh Allah ﷻ
"Kalian belum beriman",
kalian baru menjalankan islam yang dhahir-dhahir saja.
Ya penampilan,
Yang sebelumnya Loe-Gua, sekarang Ane-Ente
baru sampai situ.
Yang dulu klimis sekarang berjanggut, baru sampai situ.
Makanya kelanjutannya apa?
Dan iman belum masuk kedalam hati kalian
Belum masuk kedalam hati
Ini baru tingkatan islam, artinya, amalan-amalan dhahir,
itu positif, tapi itu masih grade dibawah
Masih ada grade yang berikutnya.
Jadi sangat lucu sekali ada orang sombong dengan hijabnya.
Mbak, itu anda hanya paling bawah, apa yang mau disombongkan?
Ada yang sombong dengan jengotnya, dengan cingkrangnya.
Sekali lagi, gak pan-, itu bagus tapi, anda baru di grade yang paling bawah.
Anda belum naik, Allah yang mengatakan:
Iman belum masuk ke dalam hati kalian.
Ini inti dari hijrah.
Kalu kita katakan hati, maka kaitkan dengan hadits Bukhari
Nabi ﷺ bersabda: "Didalam sebuah jasad ada segumpal daging.
Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh jasad,
kepala baik, mata baik, telinga baik, lisan baik, tangan baik, kaki baik.
Dan kalau segumpal daging itu buruk maka buruk lah semuanya.
Mata ngeliat yang gak bener,lisannya ghibah, fitnah, caci maki,
jempol buat hoax dan seterusnya.
Dan segumpal daging itu adalah
Hati
Jadi kalau hati baik, semuanya baik.
Tapi kalu kita hanya fokus pada fisik, fokus hanya penampilan,
Stuck.
Orang munafik juga fokus pada masalah fisik.
Hal-hal seperti ini yang perlu kita camkan.
Oleh karna itu para ulama mengatakan
Ibnul Qoyyim dalam Risalah Tabukiyah,
beliau mengatakan:
Hijrah dengan hati
adalah pada saat kita meninggalkan
Hal-hal yang Allah benci.
Dan kita juga benci.
Karna orang beriman orang yang benci apa yang dibenci oleh Allah ﷺ.
Menuju hal-hal yang Allah cintai
dan juga kita cintai.
Jadi orang hijrah itu sudah gak mengomel,
kok gila berat banget sholat shubuh!
Engga
Dia suka, dia bukan kepaksa
"Lo ngaji terus, lo" Enggak, dia senang. Itu hijrah.
Dia suka tuh.
Maka Ibnul Qoyyim mengatakan:
"Salah satu inti dari hijrah:
Cinta dan benci artinya:
Dia pindah dari hal yang dia benci,
dan dia pergi ke hal yang dia suka.
Mungkin sampai sini saja kawan, tetap semangat hijrahnya untuk menggapai keridhoan dari Allah SWT. Hijrah akan sulit jika tidak tertanam keimanan yang baik dalam hati kita, kuatkan itu dengan banyak-banyak mengkaji islam.
Baca juga: Hijrah Berat Kalau Nggak ada teman
Post a Comment for "Hijrah Yang Sebenarnya Oleh Ustadz Nuzul Dzikri"