Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Ghazwul Fikri dalam Kehidupan Sehari-Hari


Sahabat ilmu pendidikan yang Kami muliakan,  pada kesempatan yang berbahagia ini Saya akan menyampaikan materi yang sangat penting, tentang Ghazwul fikri Di kalangan milenial dan contoh ghazwul fikri dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin tidak kita sadari.

Apa itu Ghazwul fikri 

Tentang Ghazwul fikri ini,  sebenarnya sejak 14 abad yang lalu telah dikabarkan oleh Allah Swt dalam Al-Qur'an [QS.  at-Taubat 9 ayat 32] dan dalam ayat lain [QS. Ash-Shaff : 61 ayat 8]

Pada kedua ayat diatas, Allah Swt telah memberikan kabar bahwa orang-orang kafir akan menghalangi dakwah islam, 

"Mereka musuh Islam ingin memadamkan cahaya/ agama Allah lewat mulut-mulut atau ucapan mereka"

Maksudnya adalah,  orang kafir akan memerangi Islam dan pemeluknya melalui lisan dan tulisan atau hasil dari pemikiran mereka.  Jadi,  bukan dengan senjata,  bukan perang fisik,  tapi perang pemikiran. Inilah yang kita kenal dgn istilah Ghazwul fikri (perang pemikiran). 

contoh ghazwul fikri dalam kehidupan

Kenapa musuh Islam melakukan perang Pemikiran, kenapa bukan dengan senjata??

Karena mereka sadar bahwa umat Islam dalam jiwa mereka ada ghiroh/semangat jihad,  yang akan sulit dikalahkan. Maka mreka berupaya utk tetap menghambat dakwah dan kebangkitan Islam tanpa harus membunuh, tapi sangat ampuh utk melemahkan Islam dan kaum Muslim.. Selain itu,  biayanya lebih murah dan efektif.  

Itulah kenapa mereka lebih memilih melakukan perang pemikiran dari pada perang fisik.

Lewat perang pemikiran ini,  banyak umat islam yang disesatkan, bahkan dimurtadkan tanpa sadar. Yang lebih parah,  justru berbalik menjadi musuh Islam.

Ada gak gaya gitu? 

Yang ngaku Muslim,  tapi anti Islam,  anti syariat,  anti bendera tauhid.  Ada? 

Tujuan orang kafir tidak perlu membunuh,  cukup menjauhkan kaum Muslim dari ajaran Islam. Hari ini mereka telah berhasil melakukan hal tersebut. Banyak Muslim yang anti dengan agamanya sendiri,  anti dengan syariat, yang paling banyak kita saksikan adalah merasa malu bila harus menunjukkan identitas mereka sbagai seorang Muslim. 

Siapa sasaran utama dalam Perang Pemikiran ini ?

Tidak lain adalah pemuda atau generasi Milenial. Kenapa harus generasi muda, kenapa bukan orangtua? 

Ghazwul fikri di kalangan Milenial

Keistimewaan Pemuda

Perubahan besar yang terjadi diberbagai negara maupun dunia tidak lepas dari peran Pemuda. Pemuda memiliki peran yang sangat dominan untuk melakukan sebuah perubahan. Oleh karen itu, untuk melakukan sebuah perubahan besar tentunya peran pemuda sangat besar didalamnya. 

Kita melihat bagaimana Team work/team dakwah Nabi Saw,  didominasi oleh anak-anak muda

Ali bin Abi Thalib 10 thn, Anas bin Malik 10 thn, Zaid bin Tsabit 11 thn, Saad bin Abi Waqas 17 thn, Usamah bin Zaid 18 thn, Zubair bin Awwam 17 thn. Demikian pula sahabat yang lainnya, usianya masih terbilang sangat muda seperti Ja'far bin Abi Thalib dan Thalhah bin Ubaidillah

Bahkan penakluk terbaik, Muhammad Al-Fatih juga seorang anak muda,  23 tahun.

Itulah sekilas tentang usia muda yang pernah mewarnai dunia dengan berbagai prestasi. 

Maka sungguh benar perkataan seorang pemikir dari Beirut, Musthafa al-Ghalayaini berkata,

"Adalah terletak di tangan para pemuda kepentingan umat ini".  Itu artinya, masa depan bangsa terbingkai indah bila saat remaja/pemudanya melek dengan kondisi bangsa, agama dan mulai aktif berkontribusi. 

Inilah alasan utama kenapa Perang pemikiran lebih banyak ditujukan kepada pemuda, karena pemuda adalah pelanjut astafet perjuangan agama dan bangsa ini kedepan. 

Ghazwul ikri dirumuskan dengan 4 F 

(food,  fashion,  fun dan film) 

1. Food/makanan

Bdw udah pada makan kan semua? Ada apa dengan makanan? 

Makan merupakan bagian dari kebutuhan hajat yang wajib dipenuhi. 

Dalam Islam, pemenuhan makan-minum harus memperhatikan dua hal,  yaitu kehalalan makanan baik secara zat maupun cara memperoleh dan yang kedua adalah makanan tersebut haruslah toyyib/baik untuk tubuh.  Gak sekadar halal. 

Melalui Ghazwul fikri,  remaja disediakan berbagai restro-resto makanan cepat saji tradisional seperti,  PIZZ** H*t, McD*n*ld, K*C dan lain sebagainya yang disorot sebagai tempat makan keren. 

Bahwa menjadi penikmat restro/kafe tersebut adalah ssuatu yang membanggakan.

Makanan yang dipaksa hadir ini sebenarnya adalah jenis makanan cepat saji dan kerap disebut junkfood.

(makanan sampah).  Kenapa? 

Karena proses pemanasan, penggorengan, dan pengolahan berkali-kali telah menghilangkan kadar gizi dari makanan.

Minuman bersoda yang biasa disajikan juga sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerapuhan tulang dan membuat pertumbuhan tulang tidak sempurna.

Nilai islam mulai tergeser,  bukan lagi apa makanan yang baik untuk tubuh, tak peduli harganya mahal, yang penting terlihat keren. Padahal kere! 

2. Fashion (pakaian)

Dalam Islam, pakaian merupakan hijab atau alat untuk menutup aurat sekaligus pertanda org beriman. 

Bagi laki-laki, aurat adalah apa yang ada antara pusar dan lutut.  Sementara bagi wanita, aurat adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan. lihat QS.  24 ayat 31.

Harus dipahami bahwa Pakaian adalah produk peradaban, artinya pakaian akan mencirikan pemikiran.

Dalam Islam, pakaian haruslah sesuai dengan syariat Allah Swt. Bagi wanita memakai jilbab dan kerudung. Dan bagi laki-laki haram menggunakan sutra dan emas. 

Namun, serangan pemikiran lewat fashion stiap saat ditayangkan. Coba perhatikan iklan di TV,  hampir 100% diperankan oleh wanita dengan pakaian yang wah. Dan itu ditayangkan setiap hari, setiap malam.

Sehingga akan melahirkan pemikiran bahwa pakaian yang menampilkan aurat adalah sesuatu yang boleh. 

Maka lihatlah bagaimana fahsion generasi muda hari ini? Kiblat mereka kemana? 

TV. 

Disaat yang sama, Jilbab dan Cadar dianggap pakaian radikal, berbahaya. 

Baca juga:

Pandangan islam tentang politik

3. Fun (kesenangan)

Bentuk perang pemikiran dari FUN adalah menggeser tujuan hidup seorang muslim.  Yang pada awalnya memahami bahwa tujuan hidup adalah untuk beribadah kepada Allah Swt, namun secara perlahan diganti dengan aktivitas yang berorientasi dunia semata.  Yang penting bisa hidup senang. 

Inilah faktor utama kenapa lebih banyak anak muda hadir acara konser musik muski harus bayar harga tiket yang cukup mahal dari pada ikut Kajian yang gratis,  lagi karena FUN. Dan banyak lagi fakta lain betapa generasi kita dirusak lewat FUN ini.

Tahu aplikasi yg bikin generasi hilang rasa malu,  kan? 

Apa namanya? 

TIK TOK.

4. Film

Film juga menjadi alat untuk merusak generasi muda. 

Silahkan teman-teman cek senetron yang ditayangkan di layar kaca.   95% bertemankan Percintaan.  Pacaran dipertontonkan,  adegan pelukan bukan lagi hal yg tabu.. Padahal hakekatnya itu 'zina'.  Zina tangan. 

Remaja kita pun akhirnya 'terdidik' dengan berbagai tayangan yang merusak.  Tak terkecuali para orang tua. Bahkan ada orang tua yang merasa malu kalau anaknya tidak pacaran, katanya dianggap gak laku.  Duuh.. Parah.

Ada pula guru/dosen yang ikut ikutan menganjurkan peserta didiknya untuk pacaran, ets.. Hanya sebagian kecil yah. 

"Silahkan pacaran,  asal tahu batasan,"  katanya. Padahal setiap zina selalu berawal dari pacaran. 

Penutup

Agama islam adalah agama yang mengatur berbagai aktivitas yang kita lakukan, bukan hanya perkara ibadah, namun segala perbuatan kita diatur olehnya. Islam juga sangat menjunjung tinggi yang namanya menghargai dan saling menghormati satu sama lainnya. Jadi, tidak ada itu namanya islam tidak menghargai agama orang lain, yah jika masalah kepercayaan kita tidak ikut campur tangan dengan agama mereka.

Namun, jika sudah berkaitan dengan islam dan merusak aqidah orang islam. Pastinya akan dituntaskan, karena itu salah satu problematika ummat.

Mungkin pembahasan kita sampai disini dulu mengenai contoh ghazwul fikri (perang pemikiran) dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan kita mengetahui hal ini dapat meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah.

#KNday8

Baca juga:

Keberadaan Allah dapat kita rasakan dengan logika


Post a Comment for "Contoh Ghazwul Fikri dalam Kehidupan Sehari-Hari"