Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jomblo Jangan Bersedih !! Tenang Ada Allah

 Jika hidup ini seperti sinetron, maka jomlo adalah salah satu episodenya. Ada yang lama durasinya, ada yang singkat.

Bagi yang Allah takdirkan episode kojombloannya lama, sabar saja. Boleh jadi itu cara Allah untuk mematangkan diri. Bukankah untuk menghasilkan sebilah pedang nan tajam harus melalui penempaan yang lama?

Bila hari ini status jomblo itu belumlah pergi, santai saja. Meskipun kadang ada kalimat yang cukup menyayat hati.

Jomblo Jangan Bersedih !! Ada Allah kok

Ada yang bilang jomlo itu takut pada truk gandeng. “Truk saja ada gandengannya, masa kamu tidak?” Ah, seperti disambar petir. Jawab saja sindiran itu, jomblo. Jangan mau kalah. Bilang kalau engkau sedang mempersiapkan diri menjadi penggandeng sejati. Penggandeng yang kuat. Karena kelak akan menggandengnya menuju Bahagia dunia, lalu melaju ke surga.

Katanya jomlo juga takut kalau ketemu sandal jepit. “Sandal saja ada pasangannya, masa kamu tidak.” Ya, santai saja. Tenang sudah ada jawabannya, “Sebab bagiku cinta itu adalah membersamai. Saling meninggikan. Bukan menginjak-injak.” Konon lihat tahu isi pun terbawa baper. 

Tahu saja ada isinya, masa hati kamu tidak? Padahal mereka tidak tahu. Kalau hati sang jomblo sedang diisi dengan ilmu, dikuatkan dengan iman. Biar nanti, di waktu yang tepat, Allah akan hadirkan satu nama. Siapa dia? Hamba Allah yang terbaik.

Mantan, Jangan Disakiti !!!

Jangan hanya jadikan dia mantan, gerak selanjutnya adalah menyadarkan. Tapi muncul keraguan, bagaimana kalau dia nanti dia tak berkenan? Ah, yakinlah itu hanya bisik-bisik setan, yang membuatmu takut melangkah. Padahal inilah jalannya, menemukan cinta yang sebenarnya.

Mungkin tiga “mantra” cukup untuk jadi terapi, bila ternyata dia sakit hati.

Pertama, yakinkan ia tentang hari-hari yang lebih cerah setelah hari ini. Setelah semuanya diakhiri. Di awal-awal memang perih. Namun jika semuanya dilakukan lillah, pasti berakhir indah.

Kedua, pahamkan kepadanya tentang cinta suci. Cinta yang fitrah, yang pasti ada pada setiap manusia. Bukan soal adanya cinta, sebenarnya. Tapi tentang bagaimana memaknai, lalu mengalirkannya lewat kanal yang tepat.

Ketiga, beningkan mata hati, agar tidak tertipu dengan cinta imitasi. Jika dosa sudah banyak menyelimuti hati, maka banyak fatamorgana yang akan dilewati. Dari kejauhan dikiranya ada genangan air segar, padahal senyatanya pasir yang membakar. Disangka putih itu susu yang legit, padahal sebenarnya nanah yang jijik.

Baca Juga: Hijrah Berat Jika Tidak Ada Teman

Macam-Macam Karakter Cinta

Cinta lagi, cinta lagi. Tidak pernah bosan untuk diulangi. Selalu diceritakan, sering diperbincangkan. Meskipun sampai Sekarang kita tidak pernah sepakat tentang makna cinta.

Semua punya tafsir berbeda. Tergantung rasa yang pernah singgah. Bila pada makna kita tak bersepakat, mungkin pada karakter cinta kita bisa satu suara.

Cinta itu fitrah

Pasti ada dalam diri manusia. Sejahat-jahatnya, selembut-lembutnya pasti punya cinta. Maka kelak Allah tidak akan bertanya tentang keberadaan cinta. Tapi Allah akan mengadili soal bagaimana cinta itu diekspresikan.

Rangsangan cinta itu dari luar diri

Makanya ada perintah untuk menundukkan pandangan. Menutup aurat rapat-rapat. Sebab mata ini biasanya jadi awal maksiat. Dari mana datangnya cinta, dari mata turun ke hati. Selanjutnya?

 Cinta itu bisa ditunda

 Kalau muncul sekarang, bisa dipenuhi kapan-kapan. Menundanya bukan masalah. Paling hanya gelisah. Resah. Tidak sampai bahayakan nyawa. Jadi santai saja. Banyak-banyak mendekat kepada Allah.

 Bisa dialihkan

 Banyak ulama yang tidak sempat menikah. Sibuk berkarya. Berguru ilmu dirasa lebih menggoda. Bagi mereka energi cinta telah beralih menjadi energi berburu ilmu. Kita juga bisa mengalihkan energi cinta, pada bentuk yang lain. Bujang-bujang diminta sering berpuasa. Coba rasakan, energi cinta itu bisa berubah menjadi energi menyucikan Allah.

Kenali lalu pegang kendali. Ekspresikan cinta, sesuai mau-Nya Allah. Kalau ingin hidup jadi berkah.

Untuk Sang Mantan

Mantan, ini kata yang agak menakutkan. Mengerikan. Karena mantan pasti menyimpan banyak kenangan.

Tapi itu soal cara pandang saja. Bisa jadi menjadikannya mantan, justru perwujudan sayang. Karena tidak mau lama-lama bersamanya dalam kemaksiatan.

Agar semuanya bisa berakhir indah, ajak juga dia hijrah. Jangan hanya mau menuju surga sendiri saja.

Ini memang tidak mudah. Tapi yakinlah bila melaksanakan perintah Allah, pasti ada manfaat. Di ujung jalan sana ada tersimpan hikmah.

Jangan lupa beri penguatan untuk tetap teguh. Setelah kata “putus” pasti menyusul guncangan. Ada godaan untuk membuatmu merasa kecewa. Aneh kan, menjalankan perintah Allah, mengapa justru kecewa? Inilah hasil bisikan setan dari golongan jin dan manusia. Tetaplah teguh. Turuti mau-Nya Allah.

Terakhir, bertobatlah. Tidak ada manusia tanpa dosa, kecuali Rasulullah. Selagi masih menapaki dunia, kesempatan tobat selalu terbuka. Minta pada Allah agar jejak masa lalu dihapuskan. Tidak diputar kembali pada suatu hari di akhirat nanti.

Jomblo, Tanggung Jawab Siapa?

Bila hari ini masih ada yang menjomlo, agaknya itu akan menjadi tanggung jawab tiga pihak. Siapa meraka?

Diri sang jomlo sendiri. Ini jelas. Keputusan tentang peta perjalanan hidup, kita sendiri yang susun. Kita yang bebas memilih. Kita hari ini adalah akumulasi dari pilihan-pilihan di kemarin hari. Andai saja kita memilih menikah seminggu lalu. Pasti nasib tak seperti hari ini. Sudah ada yang diajak bermesra dan tak lagi sendiri. Ya, apalah daya, jomlo masih dipilih. Makanya detik ini tetap sendiri.

Lalu keluarga. Ini juga penting. Teruntuk yang sanak saudaranya, karib kerabatnya masih ada yang berstatus jomlo, berilah angin kesejukan untuknya. Jangan dibully. Sebab sendiri saja itu sudah cukup membuat sakit hati. Jomlo itu butuh solusi. Mereka itu mau kalau ada nama yang jadi rekomendasi. Diantar menghadap wali, dibantu mengurus resepsi sampai menguncap akad suci.

Terakhir, mungkin ini yang sering terlupakan. Negara. Perannya sangat besar. Alangkah gelisah hati para jomlo, hidup di negara yang tak menggunakan hukum Allah. Benar-benar sempit rasanya. Mata sulit sekali terjaga. Padahal katanya cinta itu dari mata, lalu turun ke hati. Selanjutnya terserah anda.

Negara adalah pelayan terhadap rakyatnya. Termasuk jomlo di dalamnya. Jomlo harus paling marah, kalau nikah dibuat sukar, sementara zina diumbar-umbar.

Sendiri bukan berarti harus selalu sakit hati. Boleh jadi saat masih sendiri, adalah masa terbaik untuk berprestasi.

Kalau ada yang merundung, pada status jomlo yang masing tergantung, ayo lawan saja. Berikan jawaban yang bisa membungkam.

Sekali-kali jomlo jangan terus dibully, bangkit dan beri bukti, kalau kau layak dihargai.

Masih jomlo?

Pada pertanyaan itu berilah jawab singkat, “Ya, masih jomlo. Hanya saja jomloku adalah jomlo bendera. Meskipun berkibar sendiri, tapi di tempat yang tinggi dan untuk dihormati.

Masih jomlo?

Pada pertanyaan itu berilah jawab singkat, “Ya, masih jomlo. Tapi jomloku adalah jomlo matahari. Bersinar sendiri, di langit yang tinggi dan tiada lelah menghangati bumi. Kepergianku berarti kegelapan, dan pasti menyisakan rindu. Kedatanganku dinanti-nanti, karena akan membawa harapan juga kehangatan." 

Nah, sekarang tinggal membuktikan bahwa dirimu memang layak seperti bendera. Tinggi dan dihormati. Bukan oleh penduduk bumi, tapi dari penduduk langit. Maka di masa-masa sendiri ini, coba tingkatkan ketakwaan diri. Buat karya yang melayakkan namamu disebut-sebut penduduk langit.

Walau sendiri, teruslah besinar seperti mentari. Dia selalu hadir setiap hari memberi bukti-bukti. Bukan janji-janji.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menebar kebermanfaatan bagi banyak umat. Bukankah kalau masih sendiri, lebih bebas mengitari bumi? Lalu menyemai sebanyak-banyak kebaikan.

 Ingatlah pesan Rasulullah bahwa, yang terbaik di antara kita adalah yang banyak manfaatnya untuk sesama.

Jadi bukan soal jomlo sebenarnya. Juga bukan masalah sendiri atau berdua. Ini soal amal terbaik yang bisa dipersembahkan. Itu yang bisa mengangkat ke tempat yang mulia.

Jomblo, jangan pernah merasa hampa kalau sendiri. Buatlah banyak karya yang akan membersamai. Menjadi manfaat di dunia dan amal di akhirat. Jomlo, jangan merasa sendiri karena ada Allah yang menemani.

Bagaimana dengan kamu? Mau disamakan dengan apa kejomloanmu? Setelah diibaratkan seperti bendera dan mentari.

Nah, maka dari itu jomblo seharusnya bangga karena tidak turut dalam kemaksiatan kepada Allah dan kita sehatusnya bangga menjadi seorang jomblo yang taat pada agama Allah. Jadi jomblo jangan bersedih karena ada Allah yang senantiasa dihati kita. 

#KNday10

Baca juga: Motivasi Hijrah Cinta Seorang Muslimah


Post a Comment for "Jomblo Jangan Bersedih !! Tenang Ada Allah"